![]() |
Hiruma x Ueki |
Mencintai itu tanpa syarat. Memberi itu tanpa pamrih. Mendoakan itu tanpa mendikte.
Sekedar
prolog saja ya ini. Gak ada gak nyambung sama yang mau ditulis. Tulisan kali
ini merupakan hasil analisa pribadi terhadap karya sastra dari Jepang, anime.
Di beberapa post blog sebelumnya memang juga ngebicarain tentang anime. Apakah
saya wibu? Nggak gituuu. Memang saya suka nonton anime, tapi gak addict banget
buat ngikutin style karakter anime di real life. Mungkin dulu pernah ya akut,
cuman sekarang seiring bertambahnya umur juga beda pandangan untuk menikmati
anime. Untuk jenis blog ini juga jangan dikata blog yang hanya mengulas berbau
anime-anime. Disini murni saya tulis apa yang saya mau. Kalau lagi mood sama
sesuatu yaudah saya tuliskan. Netijen bebas komentar.
Pandemi
Corona memang membuat siklus sosial cukup berbeda dari sebelumnya. Beberapa
aktifitas perekonomian juga terhambat dan lain sebagainya. Saya sendiri lebih
memilih diam di rumah. Belajar? Nggak. Produktif? Nggak. Rebahan? Jelas.
Biar
dikira gak bermanfaat banget rebahannya, saya pun memilih opsi download anime
sebanyak-banyaknya. Biar bisa dinikmati sambil rebahan. Saya pun teringat untuk
mendownload anime-anime masa kecil saya. Sehingga saya pun memilih untuk nonton
The Law of Ueki dan Eyeshield 21. Karena ya tiba-tiba gitu inget dua anime itu.
Saya pun donwload full episode The Law of Ueki. Namun untuk Eyeshield karena
episodenya melebihi seratus, maka saya hanya donwload sampai episode 25.
Tapiiii segini aja udah banyak ide yang pengen ditulis terkait dua tokoh dari
dua serial anime ini. Hiruma Yoichi dan Ueki Kosuke.
Jadi
gini, setiap orang merupakan seorang pemimpin. Terlebih memimpin atas dirinya
sendiri. Apalagi berbicara lingkup kepemimpinan yang lebih luas, tidak jauh
dari ranah politik. Lebih baiknya kepemimpinan dibicarakan dari segi yang kecil
dulu. Hiruma Yoichi dan Ueki Kosuke sebagai tokoh, dalam alur cerita mereka
memiliki posisi sebagai pemimpin. Karena konsep cerita yang cukup kompleks,
membuat peranan dari keduanya lebih mendekati nyata. Dalam arti, dapat diambil
nilainya dalam realita sosial.
Kita
mulai dulu dari karakter Hiruma Yoichi (commander from the hell).
Hiruma
Yoichi anak SMA kelas akhir. Dia memilih ekskul olahraga American Football walau
dalam timnya tidak ada anggotanya. Hanya Ryokan Kurita, teman satu ekskul
olahraga yang bersamanya. Selebihnya kosong. Terlihat di awal-awal episode,
Hiruma dan Kurita ingin sekali bermain American Football dengan komposisi tim
lengkap. Membawa nama tim American Football SMA-nya, Devil Bats Deimon. Hiruma
dengan insting leadershipnya yang tajam, mulai mencari anggota untuk direkrut
sebagai anggota timnya.
Hiruma
ini cukup peka terhadap sosial dengan segala peluangnya. Terbukti dia dapat
menggaet Sena Kobayakawa dengan hanya melihatnya berlari dikejar tiga
bersaudara Ha Ha, Jumonji Kazuki-Toganou Shozou-Kuroki Koji. Melihat dengan
ketiba-tibaan seperti itu justru salah satu sense kepekaannya sangat
tinggi. Memantau dari kejauhan pergerakan Sena ketika berlari di kerumunan
orang-orang, membuat Hiruma percaya bahwa Sena ini cocok dimasukkan dalam tim
Devil Bats Deimon. Karena Sena memiliki potensi, Hiruma pun segera merekrut
Sena untuk dimasukkan dalam tim. Kecepatan berlarinya sangat cocok ditempatkan
sebagai running back. Posisi Hiruma sendiri yakni sebagai quarter back. Terlihat hasil dari rekrutmen ini, Sena
menjadi kekuatan untuk Devil Bats Deimon
karena larinya yang sangat cepat. Hiruma selaku kapten, menginisiasi agar
identitas Sena dirahasiakan dengan codename Eyeshield 21. Eyeshieldnya yang berwarna hijau
juga menjadi kerahasiaan identitas asli dari Sena. Hiruma amat sangat tahu apa
yang dilakukannya untuk progres tim dan anggotanya kedepan. Merahasiakan
identitas Eyeshield 21 merupakan cara agar merahasiakan salah satu kekuatan tim
agar tidak dikenal musuh atau tim lawan.
Tidak
hanya berhasil merekrut Sena sebagai Eyeshield 21, Hiruma pun mulai mendapatkan
komposisi tim yang lengkap. Namun tidak seperti
perekrutan anggota seperti biasanya, justru Hiruma terkesan
egois-memaksakan beberapa anggota untuk bergabung dengan tim Devil Bats Deimon.
Seperti halnya merekrut tiga bersaudara Ha Ha. Jumonji, Toganou, dan Kuroki
memang lah terkenal sebagai premanisme-nya sekolah Deimon. Mereka selalu
bersama dan berulah bersama. Hiruma pun merekrut tiga bersaudara ini dengan
cara yang egois. Memaksakan mereka ikut tim dengan mengancam akan membuka kedok
foto mereka di pamflet yang memalukan. Namun siapa sangka dari ketidak hirauan
tiga bersaudara ini terhadap permainan American Football, membuat pandangan
mereka berubah. Mereka pun jadi kompak mendukung tim Devil Bats Deimon untuk
yang terbaik. Kekerasan mereka membuat semangat tim juga semakin keras untuk
menggapai kemenangan. Mereka diposisikan sebagai line back tim. Posisi
yang sama dengan Kurita. Walau badan mereka tidak sebesar Kurita, semangat
mereka yang keras mampu menahan pertahan Devil Bats Deimon dengan baik.
Setelah
beberapa hasil pertandingan dilakoni oleh Devil Bats Deimon, Hiruma selalu
punya cara untuk mengembangkan timnya. Bahkan yang semula Devil Bats Deimon
diremehkan di sekolahnya sendiri sebagai anggota klub olahraga yang sedikit
peminat, melihat cara marketing Hiruma menjual kualitas Eyeshield 21 dan tim,
membuat siswa-siswa sekolah tertarik untuk bergabung dengan Devil Bats Deimon.
Namun Hiruma tidak semudah itu menerima anggota baru dalam timnya. Diadakanlah
seleksi anggota baru dengan konsep harus mencapai puncak Tokyo Tower dengan
membawa es batu dan gak boleh cair hingga mencapai puncak. Cara ini memang
tergolong ekstrim namun sangat amat terlihat untuk menguji mental dan kekuatan
anggota baru. Ide rekrutmen seperti ini hanya Hiruma yang memikirkan. Hiruma
sengaja menyewa Tokyo Tower untuk hal ini. Sepertinya terlihat bahwasanya
Hiruma memang kaya. Karena dia memiliki senjata api dan membiayai perangkat
perlengkapan olahraga Devil Bats Deimon.
Selanjutnya,
sekilas tentang Ueki Kosuke.
Ueki
Kosuke merupakan siswa SMP yang rajin menanam pohon. Terlihat di awal-awal
episode, dia menanam pohon dan bersih-bersih sekitar sekolah. Mori Ai, teman
perempuan sekelasnya selalu memperhatikan gerak-gerik dari Ueki Kosuke. Bahkan kaget ketika melihat Ueki
mampu mengeluarkan pohon dari tangannya. Ai mengira Ueki adalah alien.
Sebenernya Ueki merupakan anak sekolah seperti biasanya, namun oleh gurunya, Mr.
Kobayashi atau Mr. K, memberikan Ueki kekuatan spesial merubah sampah menjadi
pohon.
Mr.
K, merupakan guru SMP dan guru kelas Ueki. Dia juga merupakan salah satu
kandidat dari ‘Raja Kayangan’ dari banyak kandidat untuk memberi sponsor
kekuatan pada manusia pilihannya. Mr. K memilih Ueki untuk menjadi manusia
pilihannya dan mengikuti kompetisi kekuatan melawan musuh-musuh yang lain yang
juga disponsori kandidat ‘Raja Kayangan’ seperti Mr. K. Ketika ditawari jenis
kekuatan apa yang diinginkan Ueki oleh Mr. K, Ueki meminta kekuatan merubah sampah
menjadi pohon. Memang terlihat biasa saja kekuatan ini apabila dilihat dari
potensi mengalahkan musuh-musuh dengan kekuatan unik lainnya. Ueki memilih
kekuatan ini atas pilihan nuraninya sendiri tanpa muluk-muluk.
Ueki
pun terlibat sebagai partisipan kompetisi merebutkan posisi ‘Raja Kayangan’.
Aturannya setiap kandidat ‘Raja Kayangan’ yang sudah memberi kekuatan pada
manusia dengan kekuatan spesialnya, harus saling mengalahkan dan mencapai
pemenang bertahan sampai puncak pertandingan. Pemenang nantinya akan diberi
hadiah menuliskan ‘bakat kosong’ apa yang dia mau dan sponsor kekuatannya akan
menjadi ‘Raja Kayangan’ berikutnya. Seperti halnya Ueki Kosuke dengan kemampuan
spesial merubah sampah menjadi pohon harus mengalahkan musuh-musuh yang lain.
Ueki tidak boleh menggunakan kekuatan spesial tersebut untuk menyakiti manusia
non-kekuatan spesial seperti aturan kompitisi ini. Karena apabila Ueki
menyakiti manusia non-kekuatan maka Ueki akan kehilangan beberapa bakat. Namun
apabila Ueki mampu mengalahkan pemain kekuatan lainnya, mendapat satu bakat
tambahan. Apabila Ueki mencapai puncak kemenangan, maka Ueki boleh menuliskan
‘bakat kosong’ apa yang diinginkan, seperti ingin memiliki bakat olahraga,
bakat memasak, bakat belajar dan lain-lain. Mr. K pun selaku sponsorship
kekuatan Ueki, menjadi ‘Raja Kayangan’ berikutnya. Sekilas gambaran
permainannya seperti itu.
Dalam
anime ini, The Law of Ueki, dikatakan hukum Ueki mungkin yang dimaksud adalah
‘hukum kebajikan’. Ueki memiliki sifat yang egois terhadap diri sendiri. Selalu
menolong teman-temannya. Setiap musuh
yang kalah darinya akan selalu mengakui semangat dari Ueki Kosuke menjung
tinggi ‘kebajikannya’. Sifat ini menurun dari ibu angkatnya, Ueki Haruko.
Memang Ueki sebenarnya anak kayangan yang mana diturunkan ke dunia manusia agar
dipilih sebagai pemain kekuatan. Ayahnya di kayangan sengaja melakukannya agar
dia dipilih sebagai sponsor kandidat ‘raja kayangan’ berikutnya. Namun niat
tersebut tidak terlaksana. Sehingga Ueki besar bersama keluarga manusianya, anak
dari Ueki Haruko. Ueki Haruko merupakan perempuan dengan sifat optimis dan
baik. Scene Ueki Haruko terlihat di beberapa epside yang mana Raja Kayangan
saat ini pernah bertemu dengan Ueki Haruko di dunia manusia. Raja Kayangan
terkagum dengan sifat Ueki Haruko yang sangat baik dan menolong orang lain.
Raja Kayangan menilai Ueki Haruko tidak sekedar optimis, tapi juga yakin akan
masa depan. Makanya Ueki Haruko selalu gembira dan berbuat kebajikan terahadap
orang lain. Sifat seperti inilah yang menurun pada Ueki Kosuke.
Di
akhir-akhir puncak klasemen pemain kekuatan ini, Ueki memiliki tim untuk
memangkan ronde-ronde berikutnya. Ueki bersama Mori Ai, Sano Seiichiro, Rinko
Gerard, dan Soya Hideyoshi. Oya dan satu lagi, Tenko. Tenko merupakan hewan
kayangan yang dapat melatih dan digunakan sebagai pengukur kekuatan bintang
anak kayangan. Tenko yang membersamai Ueki Kosuke dengan memaksimalkan latihan
mendapatkan 10 kekuatan bintang kayangan. Disini Ueki selalu bertarung dengan
maksimal dan kukuh terhadap prinsip ‘kebajikannya’ melawan prinsip
‘kekecewaan/kejahatan’ dari musuh-musuhnya. Namun Ueki tidak memiliki sifat
kepemimpinan sebagai penggerak timnya. Ueki lebih memilih keputusan yang
direncanakan teman-temannya dan bertarung sekuat tenaga menolong
teman-temannya.
______
Dari
dua karakter ini, kita butuh Hiruma Yoichi dan Ueki Kosuke. Untuk aspek
kepimpinan kita dapat belajar dari Hiruma Yoichi dalam bertindak. Untuk aspek
pertemenan kita dapat belajar dari Ueki Kosuke dalam berteman.
Saya
amat sangat setuju Hiruma Yoichi disetarakan Adolf Hitler. Karena Hiruma sifat kediktatorian
sangat terlihat pada karakternya. Setiap latihan, setiap bertanding selalu
membawa senjata api. Selalu marah-marah. Bahkan setiap progres Devil Bats
Deimon, dia yang atur sedemikian rupa. Hiruma yang atur jadwal pertandingan,
Hiruma yang atur strategi, dan Hiruma yang paham betul potensi anggota timnya. Sosok
seperti Hiruma selain menakutkan gaya kepemimpinannya, juga sangat visioner. Dia tau
tim ini bagaimana untuk dikembangkan. Paham betul gimana skill anggotanya untuk
dimaksimalkan. Makanya dia selalu mempertemukan Devil Bats Deimon dengan tim-tim
American Football lainnya yang lebih kuat untuk dikalahkan. Memang motivasi
terkuatnya dia ya ‘Menang!’. Selain dia yang kaya, juga mendanai timnya sendiri
dengan uangnya. Pada intinya, sosok diktator seperti Hiruma dibutuhkan totalitasnya
dalam memimpin, meliputi: tegas, egois, visioner, mengetahui betul potensi
anggota, dan kaya. Poin terakhir emang sebagai
nilai lebih.
Kalau
melihat karakter Ueki Kosuke, justru saya sangat amat setuju dia menjadi duta
aktivis lingkungan. Diskursus-diskursus ekologi memang banyak dibicarakan. Para
aktivis lingkungan terus berusaha yang terbaik menjaga dan merawat lingkungan. Memang
ya nilai fantasi di The Law of Ueki
sangat tinggi. Seandainya memang ada kekuatan merubah sampah menjadi
pohon, saya mau banget. Beneran. Namun nilai moral bukan di fantasinya. Tapi dari
Ueki sebenernya menyiratkan pesan, jangan buang sampah sembarangan, jangan ada
sampah lah gitu, lalu perbanyak pepohonan. Anime ini cukup visioner ya
menanggapi realitas sosial. Sebagaimana kita ketahui bahwasanya berat sampah di
bumi amat sangat berat dan banyak. Apalagi yang dibuang di lautan. Disini Ueki
menyadarkan bagi yang sadar ya untuk merawat lingkungan dan tidak menyisakan
sampah-sampah. Tidak hanya itu, sifat egois Ueki terhadap diri sendiri membuat
saya cukup menarik menangapinya. Saya tidak setuju egois terhadap orang lain. Egois
terhadap diri sendiri boleh. Dalam arti egois menguatkan mental diri sendiri
untuk bergerak. Saya tidak melulu menanggapi negatif terhadap ‘ego’ karena
dalam beberapa aspek, ego sangat dibutuhkan. Seperti halnya dalam futsal,
ego-striker justru sangat dibutuhkan untuk meningkatkan permainan tim. Ueki
menunjukkannya dalam ego tidak menyerah pada keadaan. Kalau Ueki kehilangan
bakat, Ueki selalu ego terhadap diri sendiri untuk mampu menggapai bakatnya
lagi dengan 100 kali lebih giat berusaha dan belajar. Juga, Hukum Kebajikan Ueki sangat menarik
untuk diterapkan. Tidak ada kebaikan dibalas kejahatan, kebaikan ya kebaikan. Tidak
pandang arah teman maupun lawan, tetap berbuat baik itu hukumnya baik.
Sekian,
terimakasih, semoga bermanfaat, dan selamat sukses :D.
Comments
Post a Comment